[Blog Review] IWB dan Suzuki Satria Trondol-nya

Peringatan : Artikel ini bukan ditujukan untuk memojokkan seseorang atau blog manapun. Namun lebih sebagai bahan introspeksi kita bersama. Terutama mengenai keselamatan berlalu-lintas dan pembentukan mindset para pengguna jalan.

Beberapa hari lalu saya sempat membaca artikel dari salah blog yang cukup terkenal di jagad blog otomotif nasional. Bahkan, saya-pun sering mampir ke blog tersebut untuk sekedar mencari informasi. Sebut saja, Iwan Banaran Blog, atau disingkat IWB. Namun kali ini saya kurang berkenan dengan statment dalam salah satu artikel di blog tersebut. Yaitu artikel yang menyatakan bahwa motor trondol (tanpa perlengkapan) layak menyandang predikat ‘ganteng’. Ya, IWB membahas tentang tampilan Suzuki Satria F yang masih tetap ‘ganteng’ walaupun trondol.

Jelas sekali. Banyak orang sepakat bahwa motor trondol, apa lagi dengan ban cacing untuk di jalan raya adalah selera kampungan. Memang, saya mengakui, dengan guratan disain khas Suzuki GSX, Satria F memang layak menyandang predikat bebek sport. Namun bukan berarti jika motor ini di modif dengan ban kecil dan gaya alay kampung lainnya wajah tampan-nya akan tetap bertahan. Wajah tampan sang satria justru akan luntur dan menjadi seperti kurang gizi.

Diluar itu, saya melihat sisi lain dari artikel di IWB. Blogger yang baik seharusnya menggangkat sesuatu dari sisi pandangnya demi mencerdaskan pembaca. Bukan malah membodohi, apa lagi menjerumuskan. Diluar sana, banyak sekali korban kebodohan otomotif yang berkeliaran dengan gaya alay cacingan. Apa jadinya jika si alay ini membaca tulisan yang menyatakan bahwa motornya yang cacingan dan tak layak jalan itu disebut ganteng??? Apa lagi jika yang mengatakan motornya ganteng adalah blog terkenal.

Setelah artikel tersebut di posting, IWB merevisi artikelnya dengan menambahkan paragraf dalam tulisannya.

Sayang owner kurang memperdulikan faktor keselamatan dengan ban yang diapikasi (terlalu kecil). Tidak bisa membayangkan kalau terjadi panic brake…pasti ngesot tuhKemudian penghilangan spion juga menjadi sumber malapetaka yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Ingat modifikasi boleh, tapi jangan sepelekan faktor safety!!! ….

Namun sayang, revisi yang di lakukan IWB justru membuat artikel tersebut menjadi semakin ga keruan dari segi cara menyampaikan message dalam artikel. Di satu sisi, tertulis judul “Suzuki Satria 150 FU… Trondol-pun tetap kelihatan ganteng!!…”. Setelah di revisi, artikel tersebut juga menyinggung soal ketidaklengkapan alat keamanan berkendara dan penggunaan part yang tidak aman di motor tersebut. Lalu, apa inti dan tujuan dari artikel tersebut? Mau mendewakan motor kampung? atau mengkritik motor itu dari segi keselamatan jalan? lalu, jika motor tersebut jauh dari kata aman, dimana gantengnya? Ah.. Saya lupa.. semua kembali ke selera.. Mungkin benar kata orang, melalui artikel, kita bisa menilai mental penulisnya. Sayang sekali jika blog sekelas IWB terjebak dalam kebodohan otomotif.

Ingat, melalui tulisan, blog memiliki tanggung jawab moral yang tidak kecil. Dalam setiap artikel yang dipajang, blog bisa membuat cara pandang seseorang berubah. Penulis blog yang baik akan bersabar melakukan investigasi dan penelitian sebelum menyampaikan sesuatu agar tak menjadi pengaruh buruk di luar sana. Bukan sekedar mengejar hits atau popularitas. [Baca juga tulisan lama saya : Tanggung Jawab Blogger Itu Nggak Kecil]

Mungkin ada benarnya komentar dari salah satu komentator di IWB

Lalu IWB menjawab,

(*)

54 thoughts on “[Blog Review] IWB dan Suzuki Satria Trondol-nya

  1. sebenernya ada gak sih peraturan mengenai ban cacing ini? Kalo memang gak safety ngapa gak dibasmi aja ke akar2nya (pabrik ban dilarang mbuat).
    Yang gw sampe sekarang bingung itu apanya yang ganteng yak? Mungkin selera orang berbeda-beda, tapi asli gw bingung apanya yang ganteng?
    *masihpenasaran

  2. wong motor standar aja dah cungkring ngak safety blas pa lg ditrondolin….mesin si ok sayang ditemplokin ke rangka bebek.

Tinggalkan Balasan ke blognyamitra Batalkan balasan