Maaf, Nilai 5.5 Untuk Modifikasi Suzuki Thunder 125 di PRJ 2011

Modifikasi Suzuki Thunder 125 terinspirasi BMW R1200GS. Foto : Dapurpacu.com

Saya memang belum sempat mampir ke PRJ 2011 ini karena beberapa hal. Namun walaupun melalui Dapurpacu.com dan Motorplus-online.com, saya sudah melihat hasil karya modifikasi Thunder 125 dari Tauco Custom untuk Suzuki Indonesia. Sekilas, saya terpesona melihat modifikasi tersebut, namun setelah memperhatikan detail, saya menyayangkan pihak Suzuki tampak tidak serius menampilkan sisi lain dari motor ber cc imut ini.

Begitu melihat foto tersebut di Dapurpacu.com, saya langsung bisa menebak, “pasti referensinya dari BMW R1200GS!”. Motor dual-purpose impian saya yang memang kekar! tangki besar dengan struktur rangka kokoh dan bentuk mesin khas BMW. Dan Suzuki melalui Tauco Custom mencoba mengaplikasikannya ke Suzuki Thunder 125. Sebuah hal yang berani! Eh, tapi setelah saya pikir-pikir, mengapa harus BMW R1200GS yang menjadi referensi? Mengapa tidak Suzuki V-Storm yang memang sudah menjadi andalan Suzuki sebagai motor dual-purpose? Ah, mungkin pihak Suzuki memilih BMW karena motor ini sudah melegenda.

BMW R1200GS

Suzuki V-Storm

Namun ada beberapa catatan, setelah memperhatikan detail dari foto Thunder versi Adventure tersebut, saya semakin melihat bahwa modifikasi ini tidak memperhatikan detail dan masih jauh dari sempurna. Tidak seperti beberapa ATPM yang pernah memajang hasil modifikasi produknya di beberapa ajang pameran seperti JMCS 2010 untuk menarik pengunjung.

Pertama, mengapa untuk soal box dan bracket, Suzuki dan Tauco Custom tidak menggunakan sidebox dan bracket asli produk GIVI atau produk lainnya yang berkualitas tinggi? Sangat jelas terlihat bahwa bracket yang digunakan adalah bracket custom yang membuat hasil modifikasi ini tampak murahan. Karena jika menggunakan produk asli GIVI atau produk lainnya yang berkualitas tinggi, jelas akan menaikan estetika dari modifikasi ini agar semakin tampak kekar sebagai motor petualang! Selain itu, khusus untuk GIVI, produk ini sudah menjadi pilihan bagi hampir semua biker di Indonesia.

Kedua, penggunaan spakbor Ninja 250 sangat tidak tepat. Pertama, itu jelas melemahkan kekuatan modifikasi ini karena menggunakan spakbor produk dari ATPM lain. Kedua, secara estetika, spakbor Ninja 250 terlalu besar sehingga terlihat ‘balapan’ dengan spakbor ke dua diatas.

Ketiga, penggunaan lampu kotak dan windshiled yang tidak pas, terkesan ‘maksa’. Lampu depan dan windshield tidak terlihat menyatu, maaf, mirip motor dinas Polisi/ABRI jaman dulu dengan motor standar, hanya saja ditambahi windshield.

Foto : motorplus-online.com

Keempat, koreksi jika saya salah karena saya hanya melihat foto. Adakah saya melihat lampu sein pada bagian depan?

Kelima, keenam dan seterusnya, silahkan anda menilai sendiri…. Biarkan saya menyimpannya jauh didalam hati saya.. (halah).

Saya tidak berniat menjatuhkan Suzuki. Namun, jika Suzuki Indonesia tidak kreatif dalam memodifikasi produknya, jelas produknya akan semakin ditinggalkan orang. Maka dari itu, saya berharap Suzuki lebih teliti untuk memodifikasi produknya dan memilih rumah modifikasi yang benar benar paham akan estetika dan nilai dari sebuah karya modifikasi. Maaf saja, dari nilai 1 sampai 10, saya memberi nilai 5,5 untuk detail modifikasi ini. Namun, nilai 9 untuk ide konsepnya karena berani ‘out of the box’ ga cuma street fighter melulu kayak yang lain.

Sebagai bonus, saya lampirkan foto modifikasi TVS Apache 160 yang sudah dimodifikasi ala ‘petarung jalanan’ di JMCS 2010 lalu dan juga Honda New Mega Pro yang juga tampil di PRJ 2011 kali ini. Yang pasti jauh dari kesan murahan!

TVS RTR 160 yang di modifikasi street fighter dari gelaran Jakarta Motorcycle SHow 2011

New Mega Pro hasil modifikasi. Motor ini bukan hasil karya modifikator kondang apa lagi modifikator kacangan. Melainkan proyek dari Research and Development (R&D) Astra Honda Motor. Inilah salah satu bukti keseriusan AHM. Foto : Motorplus-online.com

Bagaimana? (*)

37 thoughts on “Maaf, Nilai 5.5 Untuk Modifikasi Suzuki Thunder 125 di PRJ 2011

  1. ane pecinta detail kerapihan sebuah motor…
    nilai 5.5 ketinggian bro..

    4.5 aja lah..

    masa atpm sekelas suzuki gak malu majang modifikasi murahan?
    okelah gak usah ngomong mahal atau murah

    yang penting rapih dan detail

  2. Ane sebagai pecinta Suzuki, (dari jaman Satria hiu 2 tak sampe Thunder 250 skrg) cuma bisa geleng2 kepala dah…

    Jauh banget sekarang Suzuki ketinggalan (khususnya dalammengakomodir kebutuhan ane/konsumen lain atas sebuah tunggangan bertipe adv/tourer). Beraninya main safety, apapun itu alasannya,

    Kuciwa ane hiks hiks

  3. kenapa tauco yg dipilih ya, kan ada jatayu, aming, dll yg menurut ane lebih keren konsepnya….terutama budi “udin” fakkar dari jatayu…kerenn…

  4. ini masih agak mending far…kalo ente pernah mampir di IIMS 2010 Nopember kemarin, makin ngaco lagi…

    Boothnya besar, luas, SPG cantik…ehhh pas liat ‘Thundie’ fullbox sih pake Kappa, top box pake K42 +sidebox K21, tapi……………………………….

    Sideboxnya masangnya miring ke kanan sebelah, keliatan bangettttt..!!,hihihihihihihih….

    tau gitu mending gue yg pasangin dah, :p

Tinggalkan Balasan ke Amama Ali Batalkan balasan